Mengutip satu komentar dari
teman senior yang juga saya anggap sebagai bapak di Facebook tentang Gunung Kelud yang meletus
pada hari Kamis malam tanggal 13 Februari 2014. Tertarik saya untuk menulis
tulisan ini walaupun sebenarnya tulisan ini sudah saya pikirkan bebrapa hari
lalu. Namun, karena sibuk dengan Si Jabang Bayi Dapodik akhirnya tertunda juga
untuk menulis terkait meletusnya Gunung Kelud.
Kembali pada komentar
sahabat tadi, di dinding sebuah grup terpampang foto muntahan lahar Gunung
Kelud yang nampak seperti lafadz Allah. Banyak gambar – gambar seperti ini yang
muncul di internet. Bahkan mulai dari peristiwa Lapindo dulu, Tsunami, sampai
sekarang dengan Gunung Kelud dan beberapa bencana lain yang ada. Lepas dari
benar atau tidaknya gambar tersebut, saya tidak akan menulis tentang foto itu.
Hanya Gunung Kelud saja yang tahu, lagian foto juga bisa diediting dengan
kecanggihan teknologi sekarang.
Sahabat saya tadi menuliskan
sebuah komentar kurang lebihnya begini “G.Kelut hanya menjalankan tugas, untuk memperlihatkan kekuatan Allah,
agar kita tidak lalai, dan lupa akan kuasanya.
Dan sangat terlihat lahar tersebut membentuk
lafaz, ya itu nama Allah, masihkah kita ragu akan kuasa Allah..????”. Sekali
lagi, saya tegaskan lepas dari benar atau tidaknya gambar tersebut saya no
coment.
Tapi yang menarik dari komentar tersebut adalah “Gunung Kelud hanya menjalankan tugas untuk memperlihatkan kekuatan
Allah....”. Sangat benar sekali pernyataan teman saya tadi. Gunung Kelud
atau apapun semua ini hanyalah ciptaan dan sebagian kecil dari kuasaNya. Jika
Allah berkehendak maka tiada satupun yang dapat mencegahNya. Lantas, mengapa akhir-akhir ini kita tertimpa bencana..?. Ebiet G Ade dalam
sebuah lagunya yang berjudul “Berita Kepada Kawan “ menyiratkan mungkin Tuhan
mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu bangga dengan dosa-dosa atau alam
mulai enggan bersahabat dengan kita. Itulah kita, manusia yang selalu serakah,
merasa kurang walaupun semuanya sudah direngkuh. Bagaimana kita menjawab lagu
tersebut, tanyalah ada rumput yang bergoyang. Masihkah kita ragu kepada kuasa
Allah..?. Maka Gunung Kelud dan bencana lainnya yang menjawab pertanyaan kita.
Fenomena – fenomena alam serta bencana alam yang kian hari semakin
banyak, menyiratkan kepada kita bahwa sebenarnya kita sedang diingatkan oleh
Sang Pencipta. Dengan cara seperti itulah Allah menyayangi kita, mengingatkan
kita, merengkuh, agar tidak selamanya kita lupa akan kuasaNya.Jika tanggal 14 Februari kemarin diperingati oleh kaum kafir sebagai
hari Valentine ( Kasih Sayang ), maka Allah punya cara sendiri dalam menyayangi
maklukNya. Terkadang apa yang terbaik untuk Allah belum tentu yang terbaik
dimata kita, sebaliknya apa yang terbaik di mata kita, ternyata jelek bagi
Allah. Dan, bencana itupun sebagai tanda bahwa Allah Maha Besar, Maha Penyayang
dan Maha Pengasih diantara semua MaklukNya.
Tergantung bagaimana kita menanggapi sebagai makluk yang berpikir. Yang
bisa kita lakukan hanyalah bersabar dan bersyukur, serta berkaca pada diri kita
sendiri.
Wallahu’alam bii Sawaab.
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih telah mengunjungi gubuk saya...!!
Salam