Sunday 6 October 2013

MENGGUNAKAN TANAH LIAT UNTUK PEMBELAJARAN IPA DI SD


Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) baik dari SD hingga SMA banyak menggunakan alat peraga atau media belajar yang konkret. Hal ini bertujuan untuk menambah pemahaman dan pengetahuan materi yang diberikan. Pada dasarnya sebuah pengetahuan akan mudah diserap dan dipahami apabila melakukan uji praktek secara langsung. Oleh karena itu, pada pokok materi ini penulis mencoba menyampaikan sebuah materi dengan membuat sebuah media belajar, untuk menambah pemahaman tentang materi kenampakan permukaan bumi yang terbuat dari tanah liat.  Media ini sangat efektif karena, 1). Bahan baku mudah didapat, apalagi penulis bertugas di daerah pegunungan yang masih banyak tanah liat 2). Biaya murah, dan bisa dilaksanakan di luar mauapun di dalam kelas.  3).Memupuk rasa kebersamaan dan tanggung jawab pada anak. 4). Melatih anak untuk dapat berfikir dan berimajinasi sesuai dengan apa yang dialami dan dilihat.

 Dalam pembuatan media ini guru melibatkan siswa, sehingga siswa dapat merasa senang bermain sekaligus secara tidak langsung juga belajar. Siswa tidak hanya diberikan contoh gambar kenampakan saja, karena siswa kurang memahami tentang materi yang disampaikan. Hal ini dikarenakan siswa belum bisa paham tentang bentuk permukaan, apalagi bagi mereka yang hidup di perkotaan. Walaupun demikian bagi siswa yang hidup di pegunungan sebenarnya sudah tahu bagaimana bentuk gunung, lembah, bukit, sungai, dan sejenisnya, tetapi belum menjamin mereka paham kenapa dan mengapa, dinamakan lembah, ngarai, jurang , gunung dan lainnya. Media pembelajaran ini, pada nantinya akan membahas tentang kenampakan permukaan di bumi yang terdiri dari a) Gunung, b) pegunungan, c) bukit, d) perbukitan, e) lembah, f) sungai, g) danau, h) dataran tingi dan rendah, i)ngarai, j) jurang. Pembelajaran ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, bisa dilaksanakan di dalam atau di luar kelas, disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar. Pada pertemuan I ini siswa diarahkan hanya untuk membuat miniatur berdasarkan bimbingan guru. Sebelum memulai pelajaran alangkah baiknya menyiapkan dulu alat dan bahan untuk membuat media belajar, antara lain : 1). Tanah liat secukupnya (akan lebih baik tanah liat yang hitam, karena kalau tanah liat merah bila kering akan mudah retak), 2) Air secukupnya, 3) Alas ( bisa berupa triplek atau papan ukuran 50 x 50 cm )
Setelah menyediakan alat dan bahan yang ada, siswa dikumpulkan. Bisa dibuat berkelompok, 1 kelompok 5 – 10 anak jika siswa dalam kelas 10 sampai 20 anak. Langkah pertama yang dikerjakan adalah mengajak siswa untuk mengumpukan tanah liat yang sudah diberi air sedikit kemudian membentuk gundukan tanah tersebut secara tidak merata. Alangkah baiknya jika guru ikut berperan dan “ kotor “ dengan siswa. Karena dengan demikian siswa tidak merasa disuruh, tetapi akan merasa dibimbing dan merasa bahwa gurunya juga sebagai temannya. Setelah selesai membentuk, kemudian dikeringkan kurang lebih 30 menit dengan dijemur di bawah terik matahari.
Maka hasilnya dapat diperoleh seperti gambar dibawah ini. Untuk menambahkan keindahan dari hasil karya tadi, dapat ditaburi bubuk kapur, lumut maupun rerumputan, atau bisa juga diberi warna dengan cat, sehingga akan nampak sebagai tiruan dari permukaan daratan bumi.  Penerapan alat peraga dalam kegiatan belajar mengajar ini, maksimal dalam 2 kali pertemuan diharapkan siswa dapat 1). Mendiskripsikan kenampakan permukaan bumi di lingkungan sekitar. 2). Menunjukkan bagian – bagian dari permukaan bumi
Kegiatan Pembelajaran Pertemuan II

Untuk memulai kegiatan belajar pada pertemuan II, siswa dibagi dalam kelompok dan dihadapkan pada alat peraga yang sudah dibuat dalam pertemuan I, dengan duduk melingkar dengan membawa buku yang relevan dengan pelajaran IPA. Dikegiatan ini guru menyiapkan Globe, dan kertas yang telah terpotongi dengan ukuran 9 x 5 cm sesuai jumlah siswa dalam setiap kelompok. Pada kertas yang telah dipotongi tersebut diberikan keterangan atau penjelasan tentang kenampakan permukaan bumi, seperti dalam tabel dibawah ini ( hanya keterangan dan nomor saja yang dituliskan di balik kertas oleh guru, 1 keterangan 1 kartu )
No
Kenampakan
Daratan
Keterangan
1
Gunung
Tanah yang membumbung tinggi yang berbentuk seperti kubah atau kerucut
2
Pegunungan
Serangkaian dari gunung – gunung yang saling berdekatan
3
Bukit
Merupakan tanah yang menjulang tinggi ke atas, tetapi lebih rendah daripada gunung.
4
Perbukitan
Serangkaian bukit yang berdekatan atau deretan dari bukit
5
Lembah
Lembah merupakan tanah rendah yang luas di kaki gunung. Lembah dibatasi oleh dinding-dinding lereng gunung.
6
Ngarai
Lembah yang dalam dan luas di antara dua dindingnya.
7
Jurang
Lembah yang dalam, sempit, dan memiliki dinding yang curam disebut jurang
8
Sungai
Sekumpulan air yang mengalir di wilayah daratan.
9
Daratan
Bagian permukaan bumi yang tidak digenangi air

Langkah awal pembelajaran, guru memberikan apersepsi tentang kenampakan permukaan bumi dengan memperlihatkan bentuk bumi dengan globe disertai penjelasan bahwa bumi terdiri dari daratan dan lautan seperti tampak pada globe, laut diberi warna biru dan daratan diberi warna hijau dan kuning. Kemudian guru bercerita atau menanyakan dimana siswa sekarang bertempat tinggal, ada apa saja di sekitar wilayah tempat tinggal siswa, dikelilingi oleh apa wilayah tempat tinggal siswa. Dari apersepsi tersebut siswa dapat menjawab antara lain bahwa, terdapat banyak gunung, sawah, kemudian terdapat daratan yang curam dan sebagainya, akan tetapi belum mengerti apa yang dimaksud dengan gunung, lembah, jurang dan lainnya.
Pada langkah kegiatan inti ini, guru membagikan potongan kertas kecil kepada seluruh kelompok secara acak. Setelah kartu tadi dibagikan, guru memberikan instruksi pada siswa untuk membacakan kartu tadi, boleh ditunjuk langsung atau diundi siapa yang memulai terlebih dahulu. Setelah membaca, siswa diminta untuk menunjukkan pada alat peraga yang telah tersedia bagian mana yang sesuai dengan kartu. Jika betul, siswa dapat menyebutkan apa maksud yang tertulis dalam kartu tersebut dan menuliskan di balik kartu, kemudian di tancapkan di alat peraga,  Contoh : No 1 tertulis Tanah yang membumbung tinggi yang berbentuk seperti kubah atau kerucut, maka siswa harus dapat menjawab “gunung” dengan menunjukkannya di media tadi. Kegiatan tersebut berlaku terus untuk semua kartu, sehingga semua dapat giliran untuk menyebutkan satu persatu tentang kenampakan permukaan bumi.
Agar permainan tersebut seru dan mengasyikan, maka bagi siswa yang tidak dapat menjawab diberikan hukuman, misalnya saja untuk menghafalkan Pancasila atau menyanyikan lagu wajib. Yang terpenting hukuman tersebut bersifat mendidik dan ringan. Sebagai langkah akhir, guru memberikan penguatan dan menjelaskan lagi tentang materi yang baru saja diberikan, atau dapat juga diberikan soal evaluasi untuk mengukur kemampuan pemahaman siswa dalam materi ini. Penerapan model belajar seperti ini, membantu siswa untuk menumbuhkan rasa kebersamaan, gotong royong, disiplin, dan imajinatif serta kreatif yang tinggi.
Kesimpulan dari hasil pembelajaran
Dengan menggunakan media belajar ini, diharapkan siswa dapat mendiskripsikan tentang kenampakan permukaan bumi dengan jelas. Dari siswa yang dibimbing dalam mata pelajaran IPA materi pokok Kenampakan Permukaan Bumi, sebanyak 8 siswa mampu memahami materi dengan menyebutkan dan menunjukkan semua kenampakan dengan benar. Sedangkan 2 siswa lainnya hanya mampu menunjukkan saja, tetapi belum hafal dengan nama – nama kenampakan bumi yang ada dalam media belajar tersebut. Dari kesimpulan tersebut diatas maka ketuntasan belajar IPA dengan materi pokok kenapakan permukaan bumi, 80 % telah tercapai dan 20 % memerlukan perbaikan dan pengayaan materi.
Agar pembelajaran sesuai dengan konsep PAIKEM ( Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan) maka : 1). Diadakannya tugas-tugas yang lebih praktis (seperti dalam IPA) termasuk tugas yang memanfaatkan lingkungan sosial dan alam,  2). Anak didik menggunakan lebih banyak alat bantu belajar, 3). Guru menunjukkan fleksibelitas dalam pengelolaan murid dalam pelaksanaan pembelajaran. Semoga dengan membuat media belajar yang melibatkan siswa dan guru secara langsung ini, dapat meningkatkan minat belajar siswa khusunya pada pelajaran IPA.
Selamat mencoba dan semoga bermanfaat. 

3 comments:

  1. COBA BUATLAH PHOTO KETIKA ALAT PERAGA TERSEBUT DIGINAKAN PADA PROSES PEMBELAJARAN. PHOTO HARIS TAMPAK ANDA DAN SISWA PADA PROSES PEMBELAJARAN. TERIMA KASIH!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima KAsih Saran dan masukannya. Akan saya benahi menjadi lebih baik. Salam Hormat

      Delete
  2. Mat siang pak. Terima kasih atas sharenya. Sekurang-kurang sy bisa belajar dari bapak dalam memulai karya inofatif.Mudah-mudahan bisa diterima karya bapak.

    ReplyDelete

Terima Kasih telah mengunjungi gubuk saya...!!
Salam