Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) baik dari SD hingga SMA banyak menggunakan alat peraga
atau media belajar yang konkret. Hal
ini bertujuan untuk menambah pemahaman dan pengetahuan materi yang diberikan. Pada
dasarnya sebuah pengetahuan akan mudah diserap dan dipahami apabila melakukan
uji praktek secara langsung. Oleh karena itu, pada
pokok materi ini penulis mencoba menyampaikan sebuah materi dengan membuat
sebuah media belajar, untuk menambah pemahaman tentang materi kenampakan permukaan bumi yang terbuat
dari tanah liat. Media ini sangat
efektif karena, 1). Bahan baku mudah didapat, apalagi penulis bertugas di
daerah pegunungan yang masih banyak tanah liat 2). Biaya murah, dan bisa
dilaksanakan di luar mauapun di dalam kelas. 3).Memupuk rasa kebersamaan dan tanggung jawab
pada anak. 4). Melatih anak untuk dapat berfikir dan berimajinasi sesuai dengan
apa yang dialami dan dilihat.
Dalam pembuatan media ini guru melibatkan
siswa, sehingga siswa dapat merasa senang bermain sekaligus secara tidak
langsung juga belajar. Siswa tidak hanya diberikan contoh gambar kenampakan
saja, karena siswa kurang memahami tentang materi yang disampaikan. Hal ini
dikarenakan siswa belum bisa paham tentang bentuk permukaan, apalagi bagi
mereka yang hidup di perkotaan. Walaupun demikian bagi
siswa yang hidup di pegunungan sebenarnya sudah tahu bagaimana bentuk gunung, lembah,
bukit, sungai, dan sejenisnya, tetapi belum menjamin mereka paham kenapa dan
mengapa, dinamakan lembah, ngarai, jurang , gunung dan lainnya. Media pembelajaran ini,
pada nantinya akan membahas tentang kenampakan permukaan di bumi yang terdiri
dari a) Gunung, b) pegunungan, c) bukit, d) perbukitan, e) lembah, f) sungai,
g) danau, h) dataran tingi dan rendah, i)ngarai, j) jurang. Pembelajaran
ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, bisa dilaksanakan di dalam atau di
luar kelas, disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar. Pada pertemuan I ini
siswa diarahkan hanya untuk membuat miniatur berdasarkan bimbingan guru. Sebelum
memulai pelajaran alangkah baiknya menyiapkan dulu alat dan bahan untuk membuat
media belajar, antara lain : 1). Tanah liat secukupnya (akan lebih baik tanah
liat yang hitam, karena kalau tanah liat merah bila kering akan mudah retak),
2) Air secukupnya, 3) Alas ( bisa berupa triplek atau papan ukuran 50 x 50 cm )
Setelah menyediakan
alat dan bahan yang ada, siswa dikumpulkan. Bisa dibuat berkelompok, 1 kelompok
5 – 10 anak jika siswa dalam kelas 10 sampai 20 anak. Langkah pertama yang
dikerjakan adalah mengajak siswa untuk mengumpukan tanah liat yang sudah diberi
air sedikit kemudian membentuk gundukan tanah tersebut secara tidak merata. Alangkah baiknya jika
guru ikut berperan dan “ kotor “
dengan siswa. Karena dengan demikian siswa tidak merasa disuruh, tetapi akan
merasa dibimbing dan merasa bahwa gurunya juga sebagai temannya. Setelah
selesai membentuk, kemudian dikeringkan kurang lebih 30 menit dengan dijemur di
bawah terik matahari.
Maka hasilnya dapat
diperoleh seperti gambar dibawah ini. Untuk menambahkan keindahan dari hasil karya
tadi, dapat ditaburi bubuk kapur, lumut maupun rerumputan, atau bisa juga
diberi warna dengan cat, sehingga akan nampak sebagai tiruan dari permukaan
daratan bumi. Penerapan alat peraga
dalam kegiatan belajar mengajar ini, maksimal dalam 2 kali pertemuan diharapkan
siswa dapat 1). Mendiskripsikan
kenampakan permukaan bumi di lingkungan sekitar. 2). Menunjukkan bagian –
bagian dari permukaan bumi
Kegiatan
Pembelajaran Pertemuan II
Untuk memulai kegiatan
belajar pada pertemuan II, siswa dibagi dalam kelompok dan dihadapkan pada alat
peraga yang sudah dibuat dalam pertemuan I, dengan duduk melingkar dengan
membawa buku yang relevan dengan pelajaran IPA. Dikegiatan ini guru menyiapkan Globe, dan kertas yang telah terpotongi
dengan ukuran 9 x 5 cm sesuai jumlah siswa dalam setiap kelompok. Pada kertas
yang telah dipotongi tersebut diberikan keterangan atau penjelasan tentang
kenampakan permukaan bumi, seperti dalam tabel dibawah ini ( hanya keterangan dan nomor saja yang dituliskan di balik kertas oleh
guru, 1 keterangan 1 kartu )
No
|
Kenampakan
Daratan
|
Keterangan
|
1
|
Gunung
|
Tanah
yang membumbung tinggi yang berbentuk seperti kubah atau kerucut
|
2
|
Pegunungan
|
Serangkaian
dari gunung – gunung yang saling berdekatan
|
3
|
Bukit
|
Merupakan
tanah yang menjulang tinggi ke atas, tetapi lebih rendah daripada gunung.
|
4
|
Perbukitan
|
Serangkaian
bukit yang berdekatan atau deretan dari bukit
|
5
|
Lembah
|
Lembah
merupakan tanah rendah yang luas di kaki gunung. Lembah dibatasi oleh
dinding-dinding lereng gunung.
|
6
|
Ngarai
|
Lembah yang dalam dan luas di antara dua dindingnya.
|
7
|
Jurang
|
Lembah yang dalam, sempit, dan memiliki dinding yang curam disebut jurang
|
8
|
Sungai
|
Sekumpulan
air yang mengalir di wilayah daratan.
|
9
|
Daratan
|
Bagian permukaan bumi yang tidak
digenangi air
|
Langkah awal
pembelajaran, guru memberikan apersepsi tentang kenampakan permukaan bumi
dengan memperlihatkan bentuk bumi dengan globe
disertai penjelasan bahwa bumi terdiri dari daratan
dan lautan seperti tampak pada globe, laut diberi warna biru dan daratan
diberi warna hijau dan kuning. Kemudian guru bercerita
atau menanyakan dimana siswa sekarang bertempat tinggal, ada apa saja di
sekitar wilayah tempat tinggal siswa, dikelilingi oleh apa wilayah tempat
tinggal siswa. Dari apersepsi tersebut siswa dapat menjawab antara lain bahwa,
terdapat banyak gunung, sawah, kemudian terdapat daratan yang curam dan
sebagainya, akan tetapi belum mengerti apa yang dimaksud dengan gunung, lembah,
jurang dan lainnya.
Pada langkah kegiatan
inti ini, guru membagikan potongan kertas kecil kepada seluruh kelompok secara
acak. Setelah kartu tadi dibagikan, guru memberikan instruksi pada siswa untuk
membacakan kartu tadi, boleh ditunjuk langsung atau diundi siapa yang memulai
terlebih dahulu. Setelah
membaca, siswa diminta untuk menunjukkan pada alat peraga yang telah tersedia
bagian mana yang sesuai dengan kartu. Jika betul, siswa dapat menyebutkan apa
maksud yang tertulis dalam kartu tersebut dan menuliskan di balik kartu,
kemudian di tancapkan di alat peraga, Contoh : No 1 tertulis Tanah yang membumbung tinggi yang
berbentuk seperti kubah atau kerucut, maka siswa harus dapat menjawab “gunung”
dengan menunjukkannya di media tadi. Kegiatan tersebut
berlaku terus untuk semua kartu, sehingga semua dapat giliran untuk menyebutkan
satu persatu tentang kenampakan permukaan bumi.
Agar permainan tersebut
seru dan mengasyikan, maka bagi siswa yang tidak dapat menjawab diberikan
hukuman, misalnya saja untuk menghafalkan Pancasila atau menyanyikan lagu
wajib. Yang terpenting hukuman tersebut bersifat mendidik dan ringan. Sebagai langkah akhir,
guru memberikan penguatan dan menjelaskan lagi tentang materi yang baru saja
diberikan, atau dapat juga diberikan soal evaluasi untuk mengukur kemampuan pemahaman
siswa dalam materi ini. Penerapan model belajar seperti ini, membantu siswa
untuk menumbuhkan rasa kebersamaan, gotong royong, disiplin, dan imajinatif
serta kreatif yang tinggi.
Kesimpulan
dari hasil pembelajaran
Dengan menggunakan
media belajar ini, diharapkan siswa dapat mendiskripsikan tentang kenampakan
permukaan bumi dengan jelas. Dari siswa yang dibimbing dalam mata pelajaran IPA
materi pokok Kenampakan Permukaan Bumi,
sebanyak 8 siswa mampu memahami materi dengan menyebutkan dan menunjukkan semua
kenampakan dengan benar. Sedangkan 2 siswa lainnya hanya mampu menunjukkan
saja, tetapi belum hafal dengan nama – nama kenampakan bumi yang ada dalam
media belajar tersebut. Dari kesimpulan
tersebut diatas maka ketuntasan belajar IPA dengan materi pokok kenapakan permukaan bumi, 80 % telah
tercapai dan 20 % memerlukan perbaikan dan pengayaan materi.
Agar pembelajaran
sesuai dengan konsep PAIKEM (
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan) maka : 1). Diadakannya
tugas-tugas yang lebih praktis (seperti dalam IPA) termasuk tugas yang
memanfaatkan lingkungan sosial dan alam,
2). Anak didik menggunakan lebih banyak alat bantu belajar, 3). Guru
menunjukkan fleksibelitas dalam pengelolaan murid dalam pelaksanaan
pembelajaran. Semoga dengan membuat media belajar yang melibatkan siswa dan
guru secara langsung ini, dapat meningkatkan minat belajar siswa khusunya pada
pelajaran IPA.
Selamat mencoba dan
semoga bermanfaat.
COBA BUATLAH PHOTO KETIKA ALAT PERAGA TERSEBUT DIGINAKAN PADA PROSES PEMBELAJARAN. PHOTO HARIS TAMPAK ANDA DAN SISWA PADA PROSES PEMBELAJARAN. TERIMA KASIH!
ReplyDeleteTerima KAsih Saran dan masukannya. Akan saya benahi menjadi lebih baik. Salam Hormat
DeleteMat siang pak. Terima kasih atas sharenya. Sekurang-kurang sy bisa belajar dari bapak dalam memulai karya inofatif.Mudah-mudahan bisa diterima karya bapak.
ReplyDelete