Wednesday 18 September 2013

MENGGUNAKAN MEDIA TTS UNTUK MEDIA BELAJAR IPS DI SEKOLAH DASAR

Salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan cara memperbaiki mutu pendidikan karena merupakan suatu dasar pembangun watak, mental dan spiritual manusia sehingga  dapat  dijadikan  tolak  ukur  kualitas  bangsa.  Perbaikan mutu  pendidikan  di  Indonesia selalu dilaksanakan dengan berbagai cara salah satunya peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
Dalam proses pembelajaran di dalam kelas, pengajar memegang peran penting dalam proses pembelajaran . Segala kegiatan yang ada di dalam kelas sepenuhnya tanggung jawab pengajar sehingga keberhasilan atau kegagalan kelas tersebut ditentukan oleh peran pengajar pada umumnya .
Pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menuntut siswa untuk lebih banyak menggunakan hafalan, penalaran dan keaktifan dalam proses belajar. Karena dilihat dari ruang lingkup IPS sendiri sangatlah luas, maka sangatlah perlu seorang guru membuat suatu inovasi dan terobosan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri.
Seringkali banyak guru yang mengalami kesulitan dan kendala dalam penyampaian materi pelejaran IPS. Pada umumnya guru hanya memberikan ceramah berdasarkan materi dan pemberian tugas, akibatnya siswa banyak yang tidak berhasil atau tuntas dalam pembelajaran IPS. Suatu metode pembelajaran dan alat peraga tidak hanya digunakan untuk pembelajaran yang eksakta saja misal, IPA, Matematika, Biologi dan sebagainya. Akan tetapi metode dan alat peraga belajar bisa digunakan pada semua mata pelajaran termasuk IPS.
Untuk menyampaikan meteri pelajarn IPS yang bersifat umiversal pada siswa SD, memerlukan sebuah metode pembelajaran cooperative.  Pembelajaran cooperative menurut Stahl (1994) adalah pembelajaran yang mempunyai ciri – ciri 1) belajar bersama dengan teman, (2) selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman, (3) saling mendengarkan pendapat di antara anggota kelompok, (4) belajar dari teman sendiri dalam kelompok, (5) belajar dalam kelompok kecil, (6) produktif berbicara atau saling mengemukakan pendapat, (7) keputusan tergantung pada siswa sendiri, (8) siswa aktif.
Johnson dan Johnson (1984) dan Hilke (1990), juga mengemukan ciri – ciri pembelajaran Cooperative sebagai berikut : (1) terdapat saling ketergantungan yang positif di antar anggota kelompok, (2) dapat dipertanggungjawabkan secara individu, (3) heterogen, (4) berbagi kepemimpinan, (5) berbagi tanggung jawab, (6) menekankan pada    tugas dan kebersamaan, (7) membentuk keterampilan sosial, (8) peran guru mengamati proses belajar siswa, (9) efektivitas belajar tergantung pada kelompok.
 pada materi pembelajaran IPS kelas IV SD materi ajar kenampakan alam suatu wilayah, penulis mengembangkan pembelajaran cooperative dengan menggunakan sebuah permainan, yaitu teka teki silang yang biasa disebut dengan TTS.  Penggunaan TTS ini didasarkan pada hasil belajar siswa kelas IV SD pada materi ajar tersebut yang masih dibawah standar KKM yaitu 65.
Ketidakberhasilan penulis dalam penyampaian materi disebabkan oleh 1).  Guru/penulis dalam menyampaikan materi banyak menggunakan metode ceramah, sehingga siswa merasa bosan dan seringkali tidak memperhatikan, 2). Dengan sifat dan karakter pelajaran IPS yang universal dan menyangkut masalah sosial yang konkret, siswa memerlukan daya ingat yang tinggi untuk menyelesaikan suatu soal, 3). Siswa merasa malas dan enggan untuk membaca serta belajar karena banyaknya suatu materi pelajaran khususnya IPS.
Dalam buku Tell Me When – Science and Technology, TTS pertama muncul di suratkabar New York World pada tanggal 21 Desember 1913. TTS pertama ini disusun oleh Arthur Winn dan diterbitkan pada lembar tambahan edisi hari Minggu suratkabar tersebut. Selama beberapa waktu. Ia kemudian teringat akan permaianan masa kecilnya Magic Square, sebuah permainan kata-kata dimana sang pemain harus menyusun kata agar sama mendatar dan menurun sehingga membentuk kotak.
Berdasarkan penelitian tersebut, TTS dapat kita kategorikan sebagai stimulan yang berfungsi mengelola stress dan menghubungkan saraf-saraf otak yang terlelap. Sifat “fun” tapi tetap “learning” dari TTS memberikan efek menyegarkan ingatan, sehingga fungsi kerja otak kembali optimal karena otak dibiasakan untuk terus belajar dengan santai. Kondisi pikiran yang jernih, rileks dan tenang akan membuat memori otak kuat, sehinggadaya ingat pun menigkat.
Wajar jika TTS dikatakan sebagai media rekreasi otak karena selain mengasahkemampuan kognitif, meningkatkan daya ingat, memperkaya pengetahuan, juga menyenangkan kita. Bermain sambil belajar istilahnya, karena seringkali hal-hal kecil yang terlupakan dan terlewatkan menjadi kita ketahui ketika mengisi TTS. Bisa juga kita katakan mengisi TTS sebagai ajang “latihan dan ujian tanpa beban” karena kecenderungannya untuk hiburan. Cara sederhana yang berdampak luar biasa. (Nia Hidayati).
Langkah – langkah Pembelajaran.
Teka teki silang yang penulis gunakan dalam pembelajaran ini menggunakan pertanyaan yang berhubungan dengan materi pelajaran, sehingga dapat diperoleh keuntungan, siswa dapat menjawab sekaligus membantu mengingat karena terbantu oleh huruf yang sudah terisi dalam kotak dari jawaban  lainnya.
Untuk memulai pembelajaran dengan menggunakan TTS, penulis membagi dalam tiga tahap yaitu : tahap pertama sebagai persiapan, kedua sebagai pelasaknaan dan ketiga sebagai akhir dan evaluasi pembelajaran. Untuk tahap pertama atau persiapan penulis mencari soal dan jawaban pada buku pelajaran yang relevan, kemudian menentukan pola TTS yang akan dimaksud. Untuk membuat pola TTS ini bisa dibuat dengan manual yaitu dengan kolom kolom atau bisa juga mendownload software untuk membuat TTS yang banyak tersedia di internet salah satunya pada situs : http://www.eclipsecrossword.com/download/install%20EclipseCrossWord.msi.
 Tahap kedua, dalam tahapan ini penulis mengimplementasikan pada pembelajaran di kelas. Adapun langkah – langkah pembelajaran di dalam kelas yaitu :
1.      Guru membuka pelajaran dan memimpin doa.
2.      Mengisi daftar hadir siswa
3.      Memberikan apersepsi dan penjelasan tentang materi yang akan disampaikan.
4.      Guru membagikan soal TTS yang sudah disiapkan
5.      Siswa mengerjakan soal secara individu
Dalam pelaksanaan tahap kedua pada kegiatan inti, siswa diberikan kelonggaran waktu untuk mengerjakan, terdapat dua pilihan untuk menjawab yaitu diperbolehkan untuk membuka buku atau tidak diperbolehkan membuka buku dalam menjawab. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengajak siswa untuk belajar mencari, membaca dan mengisikan jawabannnya, sehingga siswa dengan sendirinya akan tahu.
Tahapan akhir atau tahap ketiga terdiri dari :1) Kegiatan evaluasi dan penilaian, 2) memberikan penguatan dan pengulangan materi, 3) Guru menutup pelajaran. Untuk evaluasi dan penilaian dapat diambil dari hasil mengisi TTS tersebut atau diberikan soal yang serupa tetapi dalam bentuk isian bukan TTS. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan daya ingat siswa terhadap materi yang disampaikan dan hasil membacanya.
Contoh pola TTS yang dapat digunakan
1
2
3
4
5
6
7
12
13
11
14
8
9
10
15
16
17
18
19
20

Mendatar
Menurun
2
Gempa yang diakibatkan oleh letusan gunung berapi...
1
Pegunungan di Jawa Tengah
4
Selat yang menghubungkan Jawa dan Sumatra
3
Yang dikeluarkan oleh gunung berapi
6
Salah satu kerusakan hutan adalah......berpindah
5
Salah satu kenampakan bumi
7
Dataran tinggi di Sumatra Utara
6
Cairan yang dikeluarkan gunung saat meletus
8
Yang dibutuhkan manusia untuk minum
9
Sistem pengairan
10
Deretan gunung
11
Penanaman hutan gundul
15
Pantai di Bali
12
Cekungan di tengah daratan yang ada airnya
18
Gelombang besar di laut (dibalik)
13
Nama gunung
19
Danau yang ditengahnya ada pulau
14
Batuan yang dikeluarkan saat gunung meletus
20
Selat diantara Timor dan Rote
16
Suku yang mendiami di Bromo


17
Batas daratan dengan laut


Kunci Jawaban :
Mendatar                               Menurun
2. Vulkanik                             1. Dieng
4. selat sunda                          3. Lava
6. Ladang                                5. Daratan
7. Karo                                                6. Lahar
8. Air                                       9. Irigasi
10. Pegunungan                      11. Reboisasi
15. Kuta                                  12. Danau
18. imanust                              13. Rinjani
19. Toba                                  14. Lapili
20. Rote                                  17. Pantai

Dari hasil evaluasi yang didapat setelah menggunakan TTS ini ada kenaikan dari yang semula hany terdapat 5 siswa dari 10 anak yang mampu dan mengingat materi, meningkat menjadi 9 anak. Hal ini membuktikan bahwa media belajar TTS dapat digunakan dalam sebuah mata pelajaran khususnya bagi IPS. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih telah mengunjungi gubuk saya...!!
Salam