Wednesday 22 January 2014

WAYANG ATAU DALANG, PILIH YANG MANA...???


Belum juga kelar dengan proses pembelajaran di dalam kelas, sudah datang lagi meminang  untuk segera di rengkuh. Semua yang datang bagaikan hujan badai yang tiada henti menerjang. Ada Si Manis DAPODIK yang suka rewel ingin masuk di kamar semester 2 untuk bisa melahirkan si Jabang Bayi TPP pada Trwulan I 2014. Dibelakangnya sudah mulai melangkah Si Seksi SIMPEG (Sistem Manajemen Kepegawaian ) yang tidak sabar juga untuk di obok-obok. Menyusul si cantik  mendekat wajah PADAMU NEGERI untuk verifikasi data UKG dan peserta PLPG tahun ini.


Begitu juga  yang tidak mau kalah meminta pertanggungjawaban sesuai dengan amanat dan perintah dari Permenpan RB No 16 Tahun 2009 tentang Jabantan Fungsional Guru dan AK dengan membawa anak SKP ( Sasaran Kerja Pegawai ) yang begitu rumit dengan perhitungannya dan tuntutannya. Mulai juga menunggu “ngemong” si adik kecil KURIKULUM 2013 yang mulai merangkak menghampiri setelah hinggap di beberapa kelinci percobaan.Nampaknya begitu banyak yang ingin segera diperlakukan. Namun, apalah daya begitulah ceritanya. Sekilas gambaran dari sebuah pentas wayang dengan lakon “WAYANG CURHAT".

Bagaikan wayang  dan dalang sekaligus untuk bisa melangkah dan menyelesaikan segala persoalan yang tengah datang bertubi-tubi. Peran sebagai wayang memang harus diterima. Karena dalang lah yang mengambil semua kebijakan untuk dapat memainkan lakon dan cerita semua ini. Andaikata wayang kalah dan tidak berguna, tentu saja sang dalang akan memasukan wayang di dalam kotak. Peran lain yang harus dijalani adalah sebagai dalang. Betapa tidak, kita yang akan memainkan peran dalang sebelumnya di panggung terdepan.  


Banyaknya skenario yang disusun oleh si Dalang, membuat para penonton merasa senang dan bersorak dengan semua cerita dan lakon yang disuguhkan. Tak peduli si Wayang akan kalah, robek, usang, terus saja si dalang akan memainkan sampai waktu pentas habis. Sang Dalang akan menerima riuhnya tepuk tangan, menerima ucapan selamat, menerima penghargaan sebesar kontrak yang ia terima. Bagaiman dengan si wayang..???, diam tak bicara dan menunggu dimainkan oleh dalang lain yang siap memporak porandakan panggung pentas. Jika bisa memilih tentunya semua ingin menjadi dalang dalam pentas. Tak terkecuali wayangpun juga ingin memainkan dalang., dan menjadi seorang dalang yang militan.

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih telah mengunjungi gubuk saya...!!
Salam