Belum juga kelar dengan
proses pembelajaran di dalam kelas, sudah datang lagi meminang untuk segera di rengkuh. Semua yang datang bagaikan
hujan badai yang tiada henti menerjang. Ada Si Manis DAPODIK yang suka rewel
ingin masuk di kamar semester 2 untuk bisa melahirkan si Jabang Bayi TPP pada
Trwulan I 2014. Dibelakangnya sudah mulai melangkah Si Seksi SIMPEG (Sistem
Manajemen Kepegawaian ) yang tidak sabar juga untuk di obok-obok. Menyusul si
cantik mendekat wajah PADAMU NEGERI
untuk verifikasi data UKG dan peserta PLPG tahun ini.
Begitu juga yang tidak mau kalah meminta
pertanggungjawaban sesuai dengan amanat dan perintah dari Permenpan RB No 16
Tahun 2009 tentang Jabantan Fungsional Guru dan AK dengan membawa anak SKP (
Sasaran Kerja Pegawai ) yang begitu rumit dengan perhitungannya dan
tuntutannya. Mulai juga menunggu “ngemong” si adik kecil KURIKULUM 2013 yang
mulai merangkak menghampiri setelah hinggap di beberapa kelinci percobaan.Nampaknya
begitu banyak yang ingin segera diperlakukan. Namun, apalah daya begitulah ceritanya.
Sekilas gambaran dari sebuah pentas wayang dengan lakon “WAYANG CURHAT".
Bagaikan wayang dan dalang sekaligus untuk bisa melangkah dan
menyelesaikan segala persoalan yang tengah datang bertubi-tubi. Peran sebagai
wayang memang harus diterima. Karena dalang lah yang mengambil semua kebijakan
untuk dapat memainkan lakon dan cerita semua ini. Andaikata wayang kalah dan
tidak berguna, tentu saja sang dalang akan memasukan wayang di dalam kotak.
Peran lain yang harus dijalani adalah sebagai dalang. Betapa tidak, kita yang
akan memainkan peran dalang sebelumnya di panggung terdepan.
Banyaknya skenario yang
disusun oleh si Dalang, membuat para penonton merasa senang dan bersorak dengan
semua cerita dan lakon yang disuguhkan. Tak peduli si Wayang akan kalah, robek,
usang, terus saja si dalang akan memainkan sampai waktu pentas habis. Sang
Dalang akan menerima riuhnya tepuk tangan, menerima ucapan selamat, menerima
penghargaan sebesar kontrak yang ia terima. Bagaiman dengan si wayang..???,
diam tak bicara dan menunggu dimainkan oleh dalang lain yang siap memporak
porandakan panggung pentas. Jika bisa memilih tentunya semua ingin menjadi
dalang dalam pentas. Tak terkecuali wayangpun juga ingin memainkan dalang., dan
menjadi seorang dalang yang militan.
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih telah mengunjungi gubuk saya...!!
Salam