Beberapa hari yang lalu aku, di
jejaring sosial Facebook ditandai oleh tautan teman yang menceritakan kisah
tentang LKS. Banyak komentar yang masuk di dinding beliau. Apalagi satu
pernyataan komentar dariku yang menjadi sahabat tersebut tertawa berguling –
guling, untungnya guling – guling di
kasur tidak di aspal. Bukan menertawakan aku, tetapi apa yang aku ceritakan di
dalam komentar tersebut.
Tidak disangka obrolan dan komentar terus berdatangan, aku pun juga
nimbrung,,renyah, lucu menggemaskan tapi penuh kiasan dan hanya orang yang tahu
aja yang akan tahu...( heheheh dikit bingung kaleee..). beberapa obrolan
akhirnya sampai juga nih pada satu komentar tentang tingkah laku guru yang
sudah punya “azimat “. Obrolanpun semakin menjadi, tak peduli waktu terus
berjalan dan pulsa terus berkurang untuk ngenet. Bahkan akupun sempat tertawa
sambil jungkir balik, melihat koment – koment yang masuk.
Salah satu teman ngobrol, menyentil sedikit persoalan masalah sertif
dan penerimanya. Atas kinerja terkait tugas dan tanggung jawab. Jangankan untuk
mengajar, masuk kelas aja kadang males. Dan ternyata jika kita lihat
dilapangan, apa yang disampaikan bener terjadi loh ( walaupun nggak semua
begitu ,,,,) boleh percaya atau tidak terseralah....yang penting ngoceh dulu.
Saat itupun aku teringat lagu Iwan Fals yang berjudul Aku, Kau dan Bekas
Pacarmu... Di lirik lagu yang bunyinya seperti ini,
Tabir gelap
yang dulu hinggap
Lambat laun mulai terungkap
Labil tawamu,
tak pasti tangismu
Jelas membuat aku sangat ingin mencari..
Apa yang
tersembunyi di balik manis senyumu..
Apa yang tersembunyi di balik bening dua matamu..
Mungkin jika Iwan Fals jadi guru dengan masalah kinerja guru sertif
yang dibicarakan bisa jadi lagunya akan berubah dengan judul “ANTARA AKU, KAU
DAN SERTIFIKASIMU “. Kok bisa.....?. Coba utak atik sendiri lagu itu. ....dan
renungkan.
Woik, jebul tuangan ide dan perasaan dari obrolan barusan to?
ReplyDeleteJujur aku bukan guru PNS, juga tak pegang 'azimat'..
Tapi saya (rumangsaku sih) yo setidaknya tidak sak penake,hehe
Nih...aku tetap berkarya mendidik berbagi ilmu ke semua orang di luar sana. Halah sok iyes ya? Ben ah.
http://www.testinggrisonline.blogspot.com/
guru memang harus mengkritisi diri sendiri dan sesamanya, sebelum dihabisi oleh orang lain hehehe
ReplyDeleteya sperti itulah. sy kmarin ngjar pakai media. eh malh dibilang "ngajr kok ribet" kta guru yg berajimat. haduh. ya memang kalu blm cair tak pasti tangisnya. cair pun labil tawanya
ReplyDeleteTerutama TUNJANGAN DOSEN .........sudah kewajiban nya ngajar di S1, tetapi lebih sibuk di D1, D2, D3 dan S.2...............piye Jal
ReplyDeleteNamanya juga Dosen...kalau gak sibuk bukan dosen lah....
ReplyDelete