Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang ada pada saat
ini, mengalir pula berbagai bentuk kebudayaan yang ada di sekitar kita, baik
itu berupa budaya sosial,pola pikir, perilaku dan masih banyak contoh lainnya.
Suatu hal yang sangat sepele tetapi penuh dengan polemik dan memerlukan
perhatian khusus yaitu tentang perkembangan bahasa yang ada pada saat ini.
Karena secara tidak langsung dengan berkembangnya zaman, maka dibutuhkan pula
suatu komunikasi baik agar masyarakat pada era sekarang ini dapat mengikuti dan
tidak ketinggalan zaman.
Namun perlu disadari dan diperhatikan pula, bahwa dari segi bahasa yang
juga mengalami perkembangan dapat
berpengaruh pada kehidupan kita mulai dari lingkungan keluarga hingga
pada tataran yang lebih tinggi yaitu nilai kebangsaan dan nasionalisme. Memang
tampak semakin jelas bahwa pada saat ini bahasa tidak lagi seperti dulu yang
hanya mencakup bahasa daerah dan bahasa Indonesia, akan tetapi sudah mengalami
kemajuan dengan masuknya berbagai bahasa asing, misalnya, bahasa Inggris,
Mandarin, Jepang, Korea maupun bahasa lainnya.Dengan masuknya bahasa asing
tersebut berpengaruh pula pada kosa kata dan perbedaharaan kata pada bahasa
daerah maupun bahasa Indnesia yang digunakan sehari–hari.
Bahasa mempunyai arti yang sangat luas sekali, menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia disebutkan Bahasa adalah 1.
sistem lambang bunyi yg arbitrer, yg digunakan oleh anggota suatu masyarakat
untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri; 2
percakapan (perkataan) yg baik; tingkah laku yg baik; sopan santun: baik
budi -- nya;-- menunjukkan bangsa, budi bahasa atau
perangai serta tutur kata menunjukkan sifat dan tabiat seseorang (baik buruk
kelakuan menunjukkan tinggi rendah asal atau keturunan). Dapat diambil
suatu kesimpulan yang mendasar bahwa bahasa merupakan suatu alat komunikasi
dalam berinteraksi dengan seseorang, selain itu pula bahasa dapat menunjukkan
sifat seseorang dari gaya bahasanya sekaligus sebagai suatu identitas suatu
bangsa.
Bahasa dalam
kehidupan sehari – hari
Sering kita jumpai
dalam kehidupan bermasyarakat sehari – hari, banyak orang yang menggunakan
bahasa bermacam-macam dalam berkomunikasi. Baik itu dilingkungan keluarga,
sekolah, maupun digunakan dalam percakapan biasa sesama orang. Permasalahannnya
sekarang adalah bagaimana kita menerapkan dan menempatkan bahasa itu sendiri dalam
berkomunikasi, apakah menggunakan Bahasa Daerah, Bahasa Indonesia atau Bahasa
asing.
Negara Indonesia
terdiri dari berbagai macam suku dan budaya, otomatis Bahasa Daerah juga
bermacam – macam bentuknya. Sebagai contohnya orang Jawa dalam berkomunikasi menggunakan
Bahasa Jawa sehari – hari. Akan tetapi dalam waktu tertentu bahasa Jawa tidak
digunakan, sebagai contohnya bila kita berkerja maupun sekolah seringkali kita
menggunakan Bahasa Indonesia. Karena Bahasa Indonesia sendiri merupakan bahasa
nasional dan persatuan. Sehingga tidak akan kesulitan bila berkomunikasi dengan
orang yang berbeda suku.
Namun disadari atau
tidak peran 2 bahasa tersebut yaitu Bahasa Daerah (Sunda, Jawa, Batak, dsb) dan
Bahasa Indonesia perlahan – lahan mulai ditinggalkan dalam berkomunikasi,
terutama untuk kalangan yang lebih tinggi. Banyak sekali lingkungan sekolah,
kerja, bahkan keluarga lebih cenderung menggunakan Bahasa Asing daripada Bahasa
Daerah atau Bahasa Indonesia.
Padahal jika kita
rasakan peran Bahasa Asing sebenarnya hanyalah sebagai bahasa pendamping, dalam
arti dapat digunakan untuk berkomunikasi jika kita berhadapan dengan masalah
yang bersifat internasional yang melibatkan orang dari berbagai belahan dunia
dengan berbagai macam bahasa. Permasalahannya adalah apakah nantinya peran
Bahasa Daerah dan Bahasa Indonesia semakin lama akan semakin hilang jika yang
berkembang pesat dalam kehidupan sehari – hari adalah Bahasa Asing.
Berkembangnya
bahasa asing sendiri karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi, antara lain
:
1.
Kemajuan
Zaman / Era Globalisasi, tidak bisa kita meninggalkan kemajuan zaman pada era globalisasi
sekarang ini. Sebalikanya jika kita tidak bisa mengikuti kemajuan zaman maka
kita sendiri yang akan ditinggalkan oleh zaman. Disinilah maka bahasa asing
juga berkembang dengan pesat, karena mau tidak mau kita harus menyesuaikan
dengan era globalisasi yang serba modern dan canggih teknolgi yang sebagian
besar menggunakan bahasa asing.
2.
Tuntutan
Pendidikan, Selain
sebagai mata pelajaran tambahan, ternyata pada saat ini penggunaan bahasa asing
sudah banyak digunakan disetiap satuan pendidikan yang ada di Indonesia mulai
tingkat SD hingga perguruan tinggi sering juga digunakan sebagai bahasa
pengantar dalam menyampaikan pembelajaran. Sehingga peran bahasa Indonesia dan
bahasa daerah sebagai bahasa ibu itu sendiri sudah mulai terkikis sedikit demi
sedikit. Setuju atau tidak dengan pemaparan tersebut, hal ini telah nyata
dilaksanakan dan sering kita jumpai. Mulai dari istilah pembelajaran hingga metode
pembelajaran banyak yang menggunakan istilah asing. Sedikit banyak bagi para
pendidik yang sudah lanjut usia banyak yang kebingungan dengan istilah –
istikah tersebut.
3.
Tren
atau Mode, lunturnya
rasa Nasionalisme pada diri seseorang ternyata berpengaruh juga terhadap
perkembangan bahasa asing di Indonesia. Masyarakat sekarang akan lebih senang
dan dipandang lebih maju dan modern jika bisa menguasai salah satu atau
beberapa bahasa asing. Namun bagi mereka yang tidak dapat menggunakan bahasa asing
maka akan dikatan sebagai orang yang ketinggalan zaman.
Sikap kita terhadap bahasa asing.
Jika kita melihat
ke belakang pada era sekitar pergerakan kemerdekaan, bahasa asing sudah banyk
digunakan, antara lain bahasa Inggris, Belanda, dan Jepang. Hal ini dikarenakan
memang Indonesia pada saat itu sedang mengalami penjajahan. Sehingga Bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional yang telah diikrarkan mulai Sumpah Pemuda 28
Oktober 1928 tidak boleh digunakan hingga masuknya penjajahan Jepang, itupun
masih sangat terbatas. Namun, dengan berkembangnya zaman pada saat ini peran
bahasa asing tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari – hari.
Sebagai bangsa
Indonesia yang mempunyai bahasa Nasional dan berbagai bahasa daerah yang
sebagai kekayaan dan keragaman kebudayaan bangsa, tentunya kita tidak serta
merta meninggalkan. Tetapi tidak juga dengan menolak adanya bahasa asing
tersebut. Hanya saja, tergantung bagaimana, dimana, dan untuk apa kita
menggunakan bahasa asing tersebut.
Sebagai contoh,
negara Korea, Jepang, Cina dan beberapa negara maju lainnya dapat dengan mudah
menggunakan bahasa asing, tetapi pada kehidupan sehari – hari dan sebagai
bahasa pengantar dalam kehidupan berbangsa, bermasyarakat, pendidikan, mereka
lebih bangga menggunakan bahasa asli dari negara mereka sendiri.
Simpulan.
Dengan pemaparan
diatas dapat diambil suatu benang merah dari permsalahan tersebut, yaitu :
1.
Bahasa
daerah dan bahasa Indonesia yang ada perlu dilestarikan dan dikembangkan
sebagai kekayaan dan kebanggaan kita sebagai warga negara Indonesia. Disadari
atau tidak dengan adanya peringatan hari besar nasional maupun kegiatan –
kegiatan tertentu yang menuntut kita untuk melestarikan kebudayaan termasuk
salah satunya penggunaan bahasa daerah dan bahasa Indonesia, kita jarang sekali
menerapkannya.
2.
Bahasa
asing yang ada dan banyak dipelajari oleh masyarakat Indonesia, memang
merupakan tuntutan pada zaman sekarang, mulai dari dunia pendidikan, pekerjaan,
bermasyarakat dan sebagainya. Namun tidak serta merta meninggalkan bahasa ibu
dan tidak juga meninggalkan begitu saja bahasa asing.
3.
Peran
masyarakat terutama pendidikan, hendaknya dapat lebih cermat menyikapi hal
tersebut. Dengan adanya kurikulm baru tahun 2013 yang akan menghilangkan dan
atau mengintegrasikan pelajaran bahasa asing tentunya dapat diambil jalan
terbaiknya. Walaupun tidak diajarkan pada nantinya tetapi dengan memberikan
bimbingan khusus dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Sebaliknya, mata
pelajaran bahasa daerah juga tidak begitu saja dihilangkan, karena perlu diingat
bahasa daerah adalah warisan kebudayaan dan merupakan bahasa ibu yang perlu
kita jaga dan lestarikan.
Setuju atau tidak
dengan pernyataan tulisan tersebut, tergantung pada diri kita sendiri bagaimana
kita menyikapi dan memposisikan bahasa-bahasa tersebut. Semoga bermanfaat.
Oleh :
MOHAMAD RIDWAN, A.Ma Pd.SD
Guru
Kelas SDN Batok 01
Kecamatan
Gemarang Kabupaten Madiun
Alamat :
Jl. Margabawera III/3 Kota Madiun
Phone :
085 790 462 010
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih telah mengunjungi gubuk saya...!!
Salam