Wednesday 26 June 2013

PERAN BAHASA DAERAH DAN BAHASA INDONESIA DIBANDINGKAN DENGAN PERAN BAHASA ASING



Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang ada pada saat ini, mengalir pula berbagai bentuk kebudayaan yang ada di sekitar kita, baik itu berupa budaya sosial,pola pikir, perilaku dan masih banyak contoh lainnya. Suatu hal yang sangat sepele tetapi penuh dengan polemik dan memerlukan perhatian khusus yaitu tentang perkembangan bahasa yang ada pada saat ini. Karena secara tidak langsung dengan berkembangnya zaman, maka dibutuhkan pula suatu komunikasi baik agar masyarakat pada era sekarang ini dapat mengikuti dan tidak ketinggalan zaman.
Namun perlu disadari dan diperhatikan pula, bahwa dari segi bahasa yang juga mengalami perkembangan dapat  berpengaruh pada kehidupan kita mulai dari lingkungan keluarga hingga pada tataran yang lebih tinggi yaitu nilai kebangsaan dan nasionalisme. Memang tampak semakin jelas bahwa pada saat ini bahasa tidak lagi seperti dulu yang hanya mencakup bahasa daerah dan bahasa Indonesia, akan tetapi sudah mengalami kemajuan dengan masuknya berbagai bahasa asing, misalnya, bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, Korea maupun bahasa lainnya.Dengan masuknya bahasa asing tersebut berpengaruh pula pada kosa kata dan perbedaharaan kata pada bahasa daerah maupun bahasa Indnesia yang digunakan sehari–hari.  
Bahasa mempunyai arti yang sangat luas sekali, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan Bahasa adalah 1. sistem lambang bunyi yg arbitrer, yg digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri; 2 percakapan (perkataan) yg baik; tingkah laku yg baik; sopan santun: baik budi -- nya;-- menunjukkan bangsa, budi bahasa atau perangai serta tutur kata menunjukkan sifat dan tabiat seseorang (baik buruk kelakuan menunjukkan tinggi rendah asal atau keturunan). Dapat diambil suatu kesimpulan yang mendasar bahwa bahasa merupakan suatu alat komunikasi dalam berinteraksi dengan seseorang, selain itu pula bahasa dapat menunjukkan sifat seseorang dari gaya bahasanya sekaligus sebagai suatu identitas suatu bangsa.
Bahasa dalam kehidupan sehari – hari
Sering kita jumpai dalam kehidupan bermasyarakat sehari – hari, banyak orang yang menggunakan bahasa bermacam-macam dalam berkomunikasi. Baik itu dilingkungan keluarga, sekolah, maupun digunakan dalam percakapan biasa sesama orang. Permasalahannnya sekarang adalah bagaimana kita menerapkan dan menempatkan bahasa itu sendiri dalam berkomunikasi, apakah menggunakan Bahasa Daerah, Bahasa Indonesia atau Bahasa asing.
Negara Indonesia terdiri dari berbagai macam suku dan budaya, otomatis Bahasa Daerah juga bermacam – macam bentuknya. Sebagai contohnya orang Jawa dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Jawa sehari – hari. Akan tetapi dalam waktu tertentu bahasa Jawa tidak digunakan, sebagai contohnya bila kita berkerja maupun sekolah seringkali kita menggunakan Bahasa Indonesia. Karena Bahasa Indonesia sendiri merupakan bahasa nasional dan persatuan. Sehingga tidak akan kesulitan bila berkomunikasi dengan orang yang berbeda suku.
Namun disadari atau tidak peran 2 bahasa tersebut yaitu Bahasa Daerah (Sunda, Jawa, Batak, dsb) dan Bahasa Indonesia perlahan – lahan mulai ditinggalkan dalam berkomunikasi, terutama untuk kalangan yang lebih tinggi. Banyak sekali lingkungan sekolah, kerja, bahkan keluarga lebih cenderung menggunakan Bahasa Asing daripada Bahasa Daerah atau Bahasa Indonesia.
Padahal jika kita rasakan peran Bahasa Asing sebenarnya hanyalah sebagai bahasa pendamping, dalam arti dapat digunakan untuk berkomunikasi jika kita berhadapan dengan masalah yang bersifat internasional yang melibatkan orang dari berbagai belahan dunia dengan berbagai macam bahasa. Permasalahannya adalah apakah nantinya peran Bahasa Daerah dan Bahasa Indonesia semakin lama akan semakin hilang jika yang berkembang pesat dalam kehidupan sehari – hari adalah Bahasa Asing.
Berkembangnya bahasa asing sendiri karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi, antara lain :
1.      Kemajuan Zaman / Era Globalisasi, tidak bisa kita meninggalkan kemajuan zaman pada era globalisasi sekarang ini. Sebalikanya jika kita tidak bisa mengikuti kemajuan zaman maka kita sendiri yang akan ditinggalkan oleh zaman. Disinilah maka bahasa asing juga berkembang dengan pesat, karena mau tidak mau kita harus menyesuaikan dengan era globalisasi yang serba modern dan canggih teknolgi yang sebagian besar menggunakan bahasa asing.
2.      Tuntutan Pendidikan, Selain sebagai mata pelajaran tambahan, ternyata pada saat ini penggunaan bahasa asing sudah banyak digunakan disetiap satuan pendidikan yang ada di Indonesia mulai tingkat SD hingga perguruan tinggi sering juga digunakan sebagai bahasa pengantar dalam menyampaikan pembelajaran. Sehingga peran bahasa Indonesia dan bahasa daerah sebagai bahasa ibu itu sendiri sudah mulai terkikis sedikit demi sedikit. Setuju atau tidak dengan pemaparan tersebut, hal ini telah nyata dilaksanakan dan sering kita jumpai.  Mulai dari istilah pembelajaran hingga metode pembelajaran banyak yang menggunakan istilah asing. Sedikit banyak bagi para pendidik yang sudah lanjut usia banyak yang kebingungan dengan istilah – istikah tersebut.
3.      Tren atau Mode, lunturnya rasa Nasionalisme pada diri seseorang ternyata berpengaruh juga terhadap perkembangan bahasa asing di Indonesia. Masyarakat sekarang akan lebih senang dan dipandang lebih maju dan modern jika bisa menguasai salah satu atau beberapa bahasa asing. Namun bagi mereka yang tidak dapat menggunakan bahasa asing maka akan dikatan sebagai orang yang ketinggalan zaman.
Sikap kita terhadap bahasa asing.
Jika kita melihat ke belakang pada era sekitar pergerakan kemerdekaan, bahasa asing sudah banyk digunakan, antara lain bahasa Inggris, Belanda, dan Jepang. Hal ini dikarenakan memang Indonesia pada saat itu sedang mengalami penjajahan. Sehingga Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang telah diikrarkan mulai Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 tidak boleh digunakan hingga masuknya penjajahan Jepang, itupun masih sangat terbatas. Namun, dengan berkembangnya zaman pada saat ini peran bahasa asing tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari – hari.
Sebagai bangsa Indonesia yang mempunyai bahasa Nasional dan berbagai bahasa daerah yang sebagai kekayaan dan keragaman kebudayaan bangsa, tentunya kita tidak serta merta meninggalkan. Tetapi tidak juga dengan menolak adanya bahasa asing tersebut. Hanya saja, tergantung bagaimana, dimana, dan untuk apa kita menggunakan bahasa asing tersebut.
Sebagai contoh, negara Korea, Jepang, Cina dan beberapa negara maju lainnya dapat dengan mudah menggunakan bahasa asing, tetapi pada kehidupan sehari – hari dan sebagai bahasa pengantar dalam kehidupan berbangsa, bermasyarakat, pendidikan, mereka lebih bangga menggunakan bahasa asli dari negara mereka sendiri.
Simpulan.
Dengan pemaparan diatas dapat diambil suatu benang merah dari permsalahan tersebut, yaitu :
1.      Bahasa daerah dan bahasa Indonesia yang ada perlu dilestarikan dan dikembangkan sebagai kekayaan dan kebanggaan kita sebagai warga negara Indonesia. Disadari atau tidak dengan adanya peringatan hari besar nasional maupun kegiatan – kegiatan tertentu yang menuntut kita untuk melestarikan kebudayaan termasuk salah satunya penggunaan bahasa daerah dan bahasa Indonesia, kita jarang sekali menerapkannya.
2.      Bahasa asing yang ada dan banyak dipelajari oleh masyarakat Indonesia, memang merupakan tuntutan pada zaman sekarang, mulai dari dunia pendidikan, pekerjaan, bermasyarakat dan sebagainya. Namun tidak serta merta meninggalkan bahasa ibu dan tidak juga meninggalkan begitu saja bahasa asing.
3.      Peran masyarakat terutama pendidikan, hendaknya dapat lebih cermat menyikapi hal tersebut. Dengan adanya kurikulm baru tahun 2013 yang akan menghilangkan dan atau mengintegrasikan pelajaran bahasa asing tentunya dapat diambil jalan terbaiknya. Walaupun tidak diajarkan pada nantinya tetapi dengan memberikan bimbingan khusus dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Sebaliknya, mata pelajaran bahasa daerah juga tidak begitu saja dihilangkan, karena perlu diingat bahasa daerah adalah warisan kebudayaan dan merupakan bahasa ibu yang perlu kita jaga dan lestarikan.
Setuju atau tidak dengan pernyataan tulisan tersebut, tergantung pada diri kita sendiri bagaimana kita menyikapi dan memposisikan bahasa-bahasa tersebut. Semoga bermanfaat.


Oleh : MOHAMAD RIDWAN, A.Ma Pd.SD

Guru Kelas SDN Batok 01
Kecamatan Gemarang Kabupaten Madiun
Alamat : Jl. Margabawera III/3 Kota Madiun
Phone : 085 790 462 010


No comments:

Post a Comment

Terima Kasih telah mengunjungi gubuk saya...!!
Salam